Selasa, 20 Mei 2014

Ketika Penaku Kembali


Membuat Blog itu gak gampang dan gak sulit juga. Asal kita rajin aja buka "mbah Google" .. Opsst kebiasaan bilang "mbah Google", yah habis Google udah kaya Dukun canggih deh yang tau semua hal yang pengen kita tau. Dunia terasa cuma  di depan mata aja. Tinggal searching dengan keyword yang kita perlu dan sederet web akan memberikan jawabannya. Aku bikin blog juga kaya gitu. Ini Blog yang ke-dua setelah susah payah bikin Blog dan terpaksa di delete hanya karena satu pengunjung yang tidak di harapkan huufftttt. 

Aku suka menulis, buat aku menulis itu seperti sedang mengobrol dengan cermin. Kita bisa menuangkan apa yang kita pikirkan, kita rasakan, kita khayalkan atau sesuatu yang mungkin kita harapkan. Tapi masalahnya menulis itu butuh mood, dan ini yang seringkali jadi faktor "M" alias Males. Setelah sibuk dengan rutinitas sebagai karyawati di perusahaan swasta, waktu senggang biasanya cuma buat keluarga dan istirahat aja. Padahal inspirasi buat tulisan bertebaran di kepala. Yah perlu extra luangkan waktu di depan laptop di temenin ayQu dan cemilan hehe...

Tapi hari ini penaku kembali.. Kemarin-kemarin ilang kemana ya ?? meskipun masih banyak segudang PR yang harus aku benahi di blog ini, tapi insya Allah yah aku akan mulai menulis lagi. Mungkin tulisanku tidak sebagus blogger-blogger yang lainnya. Tokh aku memulai tulisanku hanya karena aku ingin share saja. yang mau baca monggo yang engga juga leave aja.. Tapi aku juga berharap ada hal positif yang bisa di share di dalamnya..Minimal menambah banyak sahabat. Insya Allah,,

Aku mau share sebuah puisi yang mewakili tulisanku di atas 


                   Aku dan Bintang (karya Nanda Fitri Nurbayti)



Aku tahu, kau mungkin tak akan pernah mampir di blog ini
aku yakin, kau tak akan pernah menemukan tulisan-tulisan ini
siapalah aku? Tak mungkin seorang aku sampai mencari perhatianmu
siapalah aku? Tak mungkin kau sampai ingin tahun banyak tentang diriku dan kehidupanku

meskipun begitu, karena aku bisa merasa nyaman dengan cara ini
maka izinkanlah aku menuliskan sepatah dua patah kata tentang apa yang aku rasakan
kau, jauh sekali, terlampau jauh
kau, nampak namun tak tergapai
kau tahu fatamorgana?
Kau tahu bagaimana sifatnya?
Ia muncul, menari-nari di kejauhan
tapi ketika di dekati, ia menghilang dan pudar
begitulah fatamorgana
begitulah dirimu

kau, ya kau, yang kusebut bintang
karena kau tak akan pernah mampu kugapai
meski meminjam sebanyak-banyaknya tangga
meski membuat menara setinggi-tingginya
karena aku tak punya sayap yang cukup kuat untuk terbang ke singgasanamu

harusnya perasaan ini kuremas-remas, dan kubuang ke lautan paling dalam agar tak ada yang menemukan
tapi, jika boleh bertanya, aku tahu pertanyaan ini tak akan mungkin sampai padamu, maka aku memilih bertanya pada angin, masih adakah setitik harapan untukku? Meski hanya setitik ??



Tidak ada komentar:

Posting Komentar